'Abdurrohman bin Mubarok, Hammad bin Zaid, Ayyub, dan Yunus bercerita kepada kami dari Hasan, dari Anaf bin Qois, dia berkata: "Aku pergi untuk menolong seseorang, lalu (dalam perjalanan) aku bertemu dengan Abu Bakar, lantas ia bertanya: "Hendak kemanakah engkau?", aku menjawab: "Hendak menolong seseorang". Ia berkata: "Kembalilah! Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Ketika dua orang Muslim bertemu yang mana mereka sama-sama membawa pedang (berkelahi), maka orang yang membunuh dan yang terbunug masuk ke dalam neraka", lalu aku (Abu Bakar) bertanya: "Wahai Rasulullah, ini bagi yang membunuh, tapi bagaimana dengan orang yang terbunuh?", maka beliau menjawab: "Sesungguh! Sebelumnya ia juga telah berusaha untuk membunuh temannya"
31 - حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ المُبَارَكِ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، وَيُونُسُ، عَنِ الحَسَنِ، عَنِ الأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ، قَالَ: ذَهَبْتُ لِأَنْصُرَ هَذَا الرَّجُلَ، فَلَقِيَنِي أَبُو بَكْرَةَ فَقَالَ أَيْنَ تُرِيدُ؟ قُلْتُ: أَنْصُرُ هَذَا الرَّجُلَ، قَالَ: ارْجِعْ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِذَا التَقَى المُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالقَاتِلُ وَالمَقْتُولُ فِي النَّارِ»، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا القَاتِلُ فَمَا بَالُ المَقْتُولِ قَالَ: «إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ»
Abul Walid bercerita kepada kami, dia berkata: "Syu'bah -ada riwayat lain yang mengatakan- Bisyr bin Kholid Abu Muhammad Al 'Askari menceritakan kepada kami, dia berkata: "Muhammad bin Ja'far menceritakan pada kami dari Syu'bah, dari Sulaiman, dari Ibrohim, dari 'Alqomah, dari 'Abdillah, dia bekata: "Ketika turun ayat; Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman" para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: "Siapakah diantara kami yang belum pernah melakukan kezholiman?", kamudian Allah 'Azza wa Jalla menurunkan ayat; Sesungguhnya syirik itu adalah benar-benar ke zhaliman yang besar.
32 - حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، ح قَالَ: وحَدَّثَنِي بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ أَبُو مُحَمَّدٍ العَسْكَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ: {الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا} [الأنعام: 82] إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّنَا لَمْ يَظْلِمْ؟ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {إِنَّ الشِّرْكَ} [لقمان: 13] -[16]- لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Sulaiman Aburrobi' bercerita kepada kami, dia berkata: "Isma'il bin Ja'far menceritakan pada kami, dia berkata: "Nafi' bin Malik bin Abi 'Amir Abusuhail menceritakan pada kami dari ayahnya, dari Abu Huroiroh, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Tanda orang-orang munafik ada tiga; Pertama, apabila berkata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila dipercayai ia berkhianat".
33 - حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ "
Qobishoh bin 'Uqbah bercerita kepada kami, dia berkata: "Sufyan menceritakan padaku dari A'masy, dari 'Abdullah bin Murroh, dari Masruq, dari 'Abdullah bin 'Amr, bahwa Nabi SAW pernah bersabda: "Empat perkara yang bila mana terdapat pada diri seseorang maka dia adalah orang munafik seutuhnya. Dan barang siapa mempunyai salah satunya saja, maka dalam dirinya terdapat sifat munafik hingga ia meninggalkannya; Apabila di percaya ia berkhianat, apabila berkata ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, apabila berseteru ia berbuat curang". Syu'bah juga meriwayatkannya dari A'masy.
34 - حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا: إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ، وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ " تَابَعَهُ شُعْبَةُ، عَنِ الأَعْمَشِ
Abul Aiman bercerita kepada kami, dia berkata: "Syu'aib mengabari kami, dia berkata: "Abuz Zinad menceritakan pada kami dari A'roj, dari Abu Huroiroh, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa beribadah tepat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mencari keridhoan Allah, maka ia diampuni dosanya yang telah lalu".
35 - حَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ القَدْرِ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Haromi bin Hafshoh bercerita kepada kami, dia berkata: "'Abdul Wahid menceritakan padaku, dia berkata: "'Umaroh menceritakan padaku, dia berkata: "Abu Zur'ah bin 'Amr bin Jarir menceritakan padaku, dia berkata: "Aku mendengar Abu Huroiroh dari Nabi SAW bersabda: "Allah menjamin bagi orang yang keluar (berjihad) di jalannya, yang mana keluarnya karena iman padaku dan membenarkan Rasul-rasulku. Aku akan memulangkannya dengan pahala atau harta rampasa, atau memasukkannya ke syurga. Seandainya saja aku tidak memberatkan ummatku, maka aku tidak akan duduk di belakang pasukan. Padahal aku sungguh ingin terbunuh di jalan Allah lalu di hidupkan lagi, lalu terbunuh lagi, di hidupkan lagi, lalu terbunuh lagi".
36 - حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ حَفْصٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الوَاحِدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُمَارَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَةَ بْنُ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «انْتَدَبَ اللَّهُ لِمَنْ خَرَجَ فِي سَبِيلِهِ، لاَ يُخْرِجُهُ إِلَّا إِيمَانٌ بِي وَتَصْدِيقٌ بِرُسُلِي، أَنْ أُرْجِعَهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ، أَوْ أُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، وَلَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي مَا قَعَدْتُ خَلْفَ سَرِيَّةٍ، وَلَوَدِدْتُ أَنِّي أُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيَا، ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا، ثُمَّ أُقْتَلُ»
Isma'il bercerita kepada kami, dia berkata: "Malik menceritakan padaku dari Ibnu Syihab, dari Humaidi bin 'Abdirrohman, dari Abu Huroiroh, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa beribadah di Bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mencari keridhoan Allah, maka ia diampuni dosanya yang telah lalu".
37 - حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Muhammad bin Salam bercerita kepada kami, dia berkata: "Muhammad bin Fudhoil mengabari kami, dia berakata: "Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami dari Abi Salamah, dari Abu Huroiroh, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa beribadah puasa di Bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mencari keridhoan Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu".
38 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
'Abdul Salam bin Muthohhir bercerita kepada kami, dia berkata: "'Umar bin 'Ali menceritakan padaku dari Ma'ni bin Muhammad Al Ghifari, dari Sa'id bin Abi Sa'id Al Maqbari, dari Abu Huroiroh, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Sesungguhnya Agama ini mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali ia akan di kalahkan. Maka berlaku benar dan bersahajahlah, sampaikanlah kabar gembira, mintalah pertolong baik pagi atau sore hari, dan ketika menjelang subuh".
39 - حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلاَمِ بْنُ مُطَهَّرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ مَعْنِ بْنِ مُحَمَّدٍ الغِفَارِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ المَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَأَبْشِرُوا، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ»
'Amr bin Kholid bercerita kepada kami, dia berkata: "Zuhair menceritakan padaku, dia berkata: "Abu Ishaq menceritakan padaku dari Bara' bin 'Azib, bahwasanya Nabi SAW ketika pertama kali sampai di Madinah beliau tinggal di rumah kakek-kakeknya -atau perawi mengatakan di rumah saudara-saudaranya- dari kalangan orang-orang Anshor. Bahwasanya beliau sholat menghadap Baitul Maqdis selama 16 bulan atau 17 bulan, akan tetapi kemudian beliau menginginkan kiblatnya menghadap kearah Baitullah, dan shalat yang pertama kali beliau kerjakan (menghadap Baitullah) adalah shalat Ashar, orang-orang pun mengikuti beliau. Suatu ketika seorang laki-laki yang pernah ikut shalat bersama beliau keluar, lalu bertemu dengan orang-orang yang berada dalam Masjid saat melakukan Rukuk, lantas laki-laki itu berkata: "Aku bersaksi! Demi Allah aku telah melakukan shalat bersama Rasulullah SAW dengan menghadap ke Makkah". Mendengar penuturan itu kemudian mereka berputar menghadap ke Baitullah. Sedangkan orang-orang Yahudi dan Ahli Kitab lebih suka ketika Rasulullah shalat mengahadap Baitul Maqdis, jadi ketika beliau menghadapkan wajahnya ke Baitullah mereka membantahnya. Zuhairi bekata: "Abu Ishaq bercerita padaku dari Bara' di dalam ceritanya ini tentang seseorang yang meninggal dunia dan terbunuh dengan masih menghadap Kiblat sebelum di alihkannya Kiblat itu, maka kami tidak tahu apa yang mesti kami katakan tentang mereka, kemudian Allah SWT menurukan ayat: "Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu"(QS. Al Baqarah: 143).
40 - حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ، عَنِ البَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَوَّلَ مَا قَدِمَ المَدِينَةَ نَزَلَ عَلَى أَجْدَادِهِ، أَوْ قَالَ أَخْوَالِهِ مِنَ الأَنْصَارِ، وَأَنَّهُ «صَلَّى قِبَلَ بَيْتِ المَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا، أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا، وَكَانَ يُعْجِبُهُ أَنْ تَكُونَ قِبْلَتُهُ قِبَلَ البَيْتِ، وَأَنَّهُ صَلَّى أَوَّلَ صَلاَةٍ صَلَّاهَا صَلاَةَ العَصْرِ، وَصَلَّى مَعَهُ قَوْمٌ» فَخَرَجَ رَجُلٌ مِمَّنْ صَلَّى مَعَهُ، فَمَرَّ عَلَى أَهْلِ مَسْجِدٍ وَهُمْ رَاكِعُونَ، فَقَالَ: أَشْهَدُ بِاللَّهِ لَقَدْ صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِبَلَ مَكَّةَ، فَدَارُوا كَمَا هُمْ قِبَلَ البَيْتِ، وَكَانَتِ اليَهُودُ قَدْ أَعْجَبَهُمْ إِذْ كَانَ يُصَلِّي قِبَلَ بَيْتِ المَقْدِسِ، وَأَهْلُ الكِتَابِ، فَلَمَّا وَلَّى وَجْهَهُ قِبَلَ البَيْتِ، أَنْكَرُوا ذَلِكَ. قَالَ زُهَيْرٌ: حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ، عَنِ البَرَاءِ فِي حَدِيثِهِ هَذَا: أَنَّهُ مَاتَ عَلَى القِبْلَةِ قَبْلَ أَنْ تُحَوَّلَ رِجَالٌ وَقُتِلُوا، فَلَمْ نَدْرِ مَا نَقُولُ فِيهِمْ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى: {وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ} [البقرة: 143]