Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Quraisyi menceritakan kepada kami, dia berkata: "Abu Burdah bin 'Abdillah bin Abi Burdah bercerita pada kami dari Abi Burdah, dari Abi Musa RA, dia berkata: "Kaum bertanya kepada Nabi; Wahai Rasulullah, Islam seperti apakah yang paling utama?. Beliau menjawab: Yaitu seorang muslim yang mana orang muslim yang lain selamat dari lisan dan tangannya".
11 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ القُرَشِيُّ -[12]-، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بُرْدَةَ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الإِسْلاَمِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ، وَيَدِهِ»
'Amru bin Kholid menceritakan kepada kami, dia berkata: "Al Laitsu bercerita pada kami dari Yazid, dari Abil Khoir, dari 'Abdullah bin 'Amr -semoga Allah meridhoi keduanya-, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, dia berkata: " Islam seperti apakah yang paling baik ?", Nabi menjawab: "Adanya kamu bersedekah makanan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan tidak kamu kenal".
12 - حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي الخَيْرِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ: «تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ»
Musadad menceritakan kepada kami, dia berkata: "Yahya bercerita pada kami dari Syu'bah, dari Qotadah, dari Anas RA, dari Nabi SAW, dari Husaini Al Mu'allim, dia berkata: "Qotadah menceritakan pada kami dari Anas, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Salah satu dari kalian tidaklah di anggap beriman sampai mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai diri sendiri".
13 - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ حُسَيْنٍ المُعَلِّمِ، قَالَ: حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ»
Abul Aiman menceritakan kepada kami, dia berkata: "Syu'aib bercerita padaku, dia berkata: "Abuz Zinad bercerita padaku dari A'roj, dari Abu Huroiroh RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di tangannya, tidaklah beriman salah-satu dari kalian hingga aku lebih dicintainya dari pada orang tua dan anak-anaknya".
14 - حَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ»
Ya'qub bin Ibrohim menceritakan kepada kami, dia berkata: "Ibnu 'Ulayyah bercerita kepada kami dari 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib, dari Anas, dari Nabi SAW, dan Adam menceritakan pula kepada kami, dia berkata: "Syu'bah bercerita kepada kami dari Qotadah, dari Anas, dia berkata: "Nabi SAW bersabda: Tidaklah beriman salah satu dari kalian semua hingga aku lebih dicintainya dari pada orang tua dan anaknya, juga seluruh manusia".
15 - حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ، عَنْ عَبْدِ العَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ح وحَدَّثَنَا آدَمُ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ»
Muhammad bin Mutsanna menceritakan kepada kami, dia berkata: "'Abdul Wahhab As Tsaqofie bercerita kepada kami, dia berkata: "Ayyub bercerita kepada kami dari Abi Qilabah, dari Anas bin Malik RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang maka dia akan merasakan nikmatnya iman; Pertama, mencintai Allah dan Rasulnya lebih dari apapun. Kedua, tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah. Ketiga, benci kembali kepada kekufuran layaknya benci di masukkan kedalam neraka".
16 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ المُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ المَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ "
Abul Walid menceritakan kepada kami, dia berkata: "Syu'bah bercerita kepada kami, dia berkata: "'Abdullah bin 'Abdullah bin Jabir memberi kabar padaku, dia berkata: "Aku mendengar dari Anas, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Tandanya orang beriman adalah mencintai kaum Anshar, dan tanda orang munafik adalah membenci kaum Anshar".
17 - حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَبْرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسًا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «آيَةُ الإِيمَانِ حُبُّ الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ»
Abul Aiman menceritakan kepada kami, dia berkata: "Syu'aib mengabariku dari Zuhrie, dia berkata: "Abu Idris A'idullah bin 'Abdillah mengabariku bahwasanya 'Ubadah bin Shomit RA -dia adalah sahabat yang ikut Perang Badar juga salah seorang pimpinan rombongan pada malam perjanjian 'Aqobah- dia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika berada ditengah-tengah para sahabat: "Berbai'atlah kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Janganlah kalian mencuri, membunuh anak-anak kalian, membawa kebohongan yang di ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, bermaksiat dalam perkara yang sudah diketahui. Barang siapa memenuhinya maka pahalanya ada pada Allah. Barang siapa melanggar perkara tersebut lalu Allah menghukumnya di dunia, maka itulah kafarat baginya. Barang siapa melanggar perkara tersebut lalu Allah menutupinya, maka urusannya kembali kepada Allah. Jika Allah berkehendak maka Dia akan memaafkannya, jika bekehendak lain maka Dia akan menghukumnya". Maka kami berbai'at kepada beliau untuk perkara itu.
18 - حَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبُو إِدْرِيسَ عَائِذُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَكَانَ شَهِدَ بَدْرًا وَهُوَ أَحَدُ النُّقَبَاءِ لَيْلَةَ العَقَبَةِ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ، وَحَوْلَهُ عِصَابَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ: «بَايِعُونِي عَلَى أَنْ لاَ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا، وَلاَ تَسْرِقُوا، وَلاَ تَزْنُوا، وَلاَ تَقْتُلُوا أَوْلاَدَكُمْ -[13]-، وَلاَ تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ، وَلاَ تَعْصُوا فِي مَعْرُوفٍ، فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ، وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَعُوقِبَ فِي الدُّنْيَا فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ، وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا ثُمَّ سَتَرَهُ اللَّهُ فَهُوَ إِلَى اللَّهِ، إِنْ شَاءَ عَفَا عَنْهُ وَإِنْ شَاءَ عَاقَبَهُ» فَبَايَعْنَاهُ عَلَى ذَلِكَ
'Abdullah bin Muslamah menceritakan kepada kami dari Malik, dari 'Abdurrohman bin 'Abdillah bin 'Abdirrohman bin Abi Sho'sho'ah, dari ayahnya, dari Abi Sa'id Al Khudri RA bahwasanya dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda; Akan datang suatu masa dimana sebaik-baiknya harta seorang Muslim adalah kambing yang ia gembalakan di puncak-puncak bukit dan lembah-lembah. Ia pergi menghindar untuk menjaga agamanya dari fitnah-fitnah".
19 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ المُسْلِمِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الجِبَالِ وَمَوَاقِعَ القَطْرِ، يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنَ الفِتَنِ»
Muhammad bin Salam menceritakan kepada kami, dia berkata: "'Abdah mengabarkan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari 'Aisyah, beliau berkata: "Apabila Rasulullah SAW menyuruh kepada para sahabat, maka beliau menyuruh mereka untuk beramal sesuai kemampuan mereka". Lalu para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami tidak sepertimu. Allah telah memaafkan dosamu yang telah lalu dan yang akan datang". Beliaupun marah sampai-sampai kemarahan itu tampak di wajahnya. Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling taqwa dan tahu tentang Allah diantara kalian adalah aku!".
20 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَرَهُمْ، أَمَرَهُمْ مِنَ الأَعْمَالِ بِمَا يُطِيقُونَ، قَالُوا: إِنَّا لَسْنَا كَهَيْئَتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، فَيَغْضَبُ حَتَّى يُعْرَفَ الغَضَبُ فِي وَجْهِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: «إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا»